Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah membutuhkan
90.000 tenaga guru baru untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
diproyeksikan hingga 2020.
Penambahan guru
tersebut bertujuan untuk menunjang revitalisasi pendidikan vokasional yang kini
tengah dirumuskan oleh pemerintah.
"Kami juga
butuh 400 SMK lagi agar bisa menampung 850.000 siswa baru," kata Muhadjir
dalam rapat koordinasi tingkat menteri dalam perumusan peta jalan revitalisasi
pendidikan vokasional di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Menurut
Muhadjir, pendidikan tinggi yang menyediakan calon guru masih terbatas seiring
bertambahnya keahlian baru yang menjadi prioritas pemerintah seperti kelautan
dan kemaritiman.
Untuk itu,
lanjut dia, pemerintah tidak hanya merekrut guru dari Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK).
"Nanti
dari Kemendikbud akan lakukan rekrutmen dari lulusan sarjana murni dari bidang
yang relevan," ucap Muhadjir.
"Kemudian
nanti akan kami lakukan flash program untuk diberi bekal teori pembelajaran dan
pendidikan plus metodologi mengajar yang kira-kira itu dibutuhkan satu hingga
tiga semester," kata dia.
Untuk lulusan
LPTK, Muhadjir menyebut calon guru yang telah lulus tidak langsung menjadi guru
di SMK. Calon guru harus menjalani magang di industri yang menjalin kerja sama
dengan SMK.
"Mereka
mengajar itu bukan hanya ilmu yang dia dapat dari perguruan tinggi tapi juga
bawa pengalaman dari perusahaan atau industri sehingga apa yang disampaikan
berkaitan langsung, nyata dengan lapangan kerja," ucap Muhadjir.
Muhadjir
menuturkan, masa magang akan berlangsung minimum satu tahun. Setelah itu, akan
diadakan seleksi untuk mengetahui kompetensi guru agar bisa mengajar di SMK.
Peta jalan
revitalisasi pendidikan vokasional tengah dirumuskan tim penyusun yang terdiri
dari lintas kementerian/lembaga.
Untuk
revitalisasi SMK, ketua penyusunan jalan revitalisasi SMK jadi amanat
Kemendikbud dan ketua penyusunan peta jalan revitalisasi politeknik dan akademi
dipegang Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Sementara ketua
penyusunan revitalisasi balai latihan kerja dan magang dipegang Kementerian
Ketenagakerjaan.
Anggota tim
penyusun berasal dari Kemeko PMK, Kemenko Perekonomian, Kemenko Maritim,
Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenaker, Kemenperin, Bappenas, Kemenkeu dan
kementerian/lembaga lainnya.
Rapat
koordinasi sebelumnya, menyiratkan adanya tiga jalur dalam revitalisasi
pendidikan vokasional. Jalur itu adalah revitalisasi SMK, jalur revitalisasi
politeknik dan akademi kejujuran, serta revitalisasi balai latihan kerja dan
program magang bersertifikat.
Sumber : Eedukasi Kompas
Mantap...mudah2an banyak yang diangkat pns
ReplyDelete