4.000 Guru Wiyata Bakti Terancam Nganggur


Selamat puage rekan-rekan guru semua,,,, rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menghapus alokasi gaji guru honorer dari dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) akan mengancam terjadinya pemberhentian sekitar 4.000 guru tidak tetap (GTT). Harapan pemerintah daerah untuk menganggarkan honor tenaga guru lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terbentur tidak adanya payung hukum. Karena dalam Peraturan Pemerintah (PP) 48 tidak mengenal tenaga honerer atau tenaga tidak tetap.

“Agar dapat dianggarkan dalam APBD Kemendikbud dan Kemendagri harus merevisi PP 48 terlebih dulu,” kata Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Drs H Supriyadi, Jumat (24/04/2015).

Hal serupa juga dikatakan Ketua Forum Honorer Indonesia (FHI) Perwakilan Gunungkidul Supriyono SPd. Menurutnya, selama setiap beraudensi dengan pemerintah kabupaten kesulitan menganggarkan honor GTT karena melanggar peraturan pemerintah. Jika benar alokasi dana BOS untuk membayar GTT dihapus, berarti sekolah tidak bisa membayar guru honorer. Artinya, akan terjadi pemberhentian GTT secara besar-besaran.

“Pemkab tidak dapat menganggarkan dalam APBD, sementara alokasi di BOS akan dihapus,” tambahnya.

Menurut Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Drs Supriyadi, Kemendikbud perlu membuat perencanaan yang matang atas rencana penghapusan honor GTT dari dana BOS. Sebaiknya perlu ada koordinasi dengan Kemendagri agar ada revisi PP 48 dan peraturan lain yang menghalangi pemerintah daerah mengalokasikan anggaran tenaga honorer dalam APBD. Jika GTT dan PTT terpaksa diberhentikan, bukan saja yang bersangkutan yang terpukul tetapi juga akan mengguncang dunia pendidikan, karena semua sekolah akan kekurangan tenaga  guru.

“Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) hampir semua sekolah akan kacau,” ujarnya.
(Sumber :  krjogja.com )

Demikian informasi yang dapat guru berbagi info bagikan, semoga ada manfaatnya sekian dan terima kasih atas kunjungan bapak dan ibu guru semua ,,,,,, :)


2 Responses to "4.000 Guru Wiyata Bakti Terancam Nganggur"